Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan, Dwi Aprilianto beserta dua rekannya melakukan pengabdian masyarakat Pembinaan Kerohanian Berbasis Pesantren di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lamongan.  Pengabdian ini bertujuan untuk melatih tahanan dan mebangkitkan semangat ibadahnya kembali. Dilakukan selama 1 bulan, pada awal Nopember sampai 31 Desember 2016.

Dwi Aprilianto menjelasakan tentang teori yang sudah dibacanya bahwa pembinaan secara fisik itu tidak bnyak berpengaruh pada perubahan seseorang. Namun yang paling penting dalam sebuah perubahan, seseorang harus menanamkan jiwa kerohanian dalam dirinya sehingga keimanan untuk kembali kepada Tuhan akan meningkat.

Adapun pembinaan yang dilakukan adalah sholat dhuha yang dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB dan dilanjtkan dengan membaca surat Al-Waqiah bersama. Sholat dhuhur dan kultum dengan materi yang berbeda setiap pertemuan. Sholat ashar dan pengajian kitab. Dalam satu minggu pembinaan ini dilaksanakan pada hari senin dan kamis. “Peserta sangat antusias untuk mengikuti pembinaan, ada sekitar kurang lebih 300 tahanan yang mayoritas laki-laki mengikuti kegiatan yang bertempat di masjid Lapas tersebut,” ujar Dwi.

Sebelumnya, dosen Unisla tersebut melakukan observasi tempat terlebih dulu, dimana Lapas merupakan tempat yang cocok karena di sana pembinaan agama sangat kurang. Para tahanan biasanya diberikan binaan  kemandirian, kenegaraan, pertanian, dan juga perikanan. “Para peserta binaan juga diberikan latihan dasar tata cara berwudhu dengan benar dan adzan, materi setiap kultum juga disesuaikan dengan kebutuhan kondisi mereka,” ungkapnya.

Harapan Dwi Aprilianto, bahwa program-program pembinaan yang dilakukan di Lapas kelas 2B tersebut bisa menjadi sebuah program yang berkelanjutan. Dalam arti para tahanan sudah menganggap program tersebut sebagai suatu kebiasaan dan kebutuhan mereka. “Seorang tahanan tidak berarti jahat, mereka sama seperti kita, hanya saja pernah melakukan kesalahan besar. Semoga program ini bisa menyadarka dan meningkatkan keimanan mereka, dan akhirnya bisa bermanfaat untuknya saat ini hingga ketika kembali ke masyarakat,” harapnya.